Bukan Hanya Belajar, Bawah Umur Juga Wajib Bermain

Info Populer 2022

Bukan Hanya Belajar, Bawah Umur Juga Wajib Bermain

Bukan Hanya Belajar, Bawah Umur Juga Wajib Bermain
Bukan Hanya Belajar, Bawah Umur Juga Wajib Bermain
 merupakan kegiatan yang harusnya secara alamiah dilakukan oleh anak Bukan Hanya Belajar, Anak-anak Juga Wajib Bermain
Dunia anak ialah dunia bermain, itu sudah merupakan kodratnya.

Bermain dan belajar merupakan kegiatan yang harusnya secara alamiah dilakukan oleh anak-anak. Menurut psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo Psi, Anda perlu khawatir dan berkonsultasi kepada psikolog apabila anak tidak bermain. Meski begitu, Vera menyarankan pada orangtua biar bisa mengarahkan kegiatan bermain anak menjadi sesuatu yang bermanfaat.

"Dunia anak ialah dunia bermain, itu sudah merupakan kodratnya. Sekarang bagaimana orang-orang di sekitar anak sanggup memanfaatkan acara bermain itu supaya bermanfaat. Karena bermain menciptakan anak senang dan merupakan acara yang bebas, tidak ada aturan, dilakukan secara sukarela dan dengan emosi yang positif," kata Vera dikutip dari Kompas.

Manfaat bermain bagi anak, berdasarkan Vera ialah bisa mengasah ketajaman sensoris dan kemampuan motorik anak. Bermain juga bisa meningkatkan kreativitas, menyebarkan imajinasi, melatih sosialisasi, mengasah kecerdasan emosi, dan melatih kemampuan bicara. Selain itu, acara bermain pun sanggup memungkinkan terjadi whole-brain learning atau proses kerja otak kiri dan kanan secara bersamaan.

Orangtua juga sanggup memanfaatkan pula acara bermain anak sebagai salah satu sarana untuk belajar. Karena otak kiri dan otak kanan bekerja dikala anak bermain, maka bahan pelajaran akan dengan gampang terserap oleh anak. Selain itu, imajinasi anak pun akan berkembang dan muncul perasaan senang. Dengan bermain, anak akan lebih gampang pula memahami hal-hal yang sifatnya abstrak.

Lihat juga: Anak yang Bebas Bermain Akan Tumbuh Lebih Baik

"Bermain itu penting bagi proses belajar, lantaran bermain memungkinkan terjadinya whole-brain learning yang melibatkan otak kiri dan otak kanan serta menyebarkan pemikiran aneh anak. Bermain juga memanjangkan rentang perhatian anak, lantaran ketika bermain anak merasa senang sehingga betah dengan apa yang tengah dilakukan," kata Vera.

Oleh alasannya ialah itu, mulai kini cobalah untuk tidak terlalu melarang anak untuk bermain selama masih bersifat positif. Sebagai orangtua, Anda patut memonitor dan mengarahkan jenis permainan apa yang sesuai dengan usianya. Coba Anda ingat-ingat, apa saja kegiatan yang Anda lakukan semasa kanak-kanak? Bukankah sebagai anak-anak, kegiatan yang rutin dilakukan ialah bermain dan belajar?
Advertisement

Iklan Sidebar